BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin hari bumi tempat manusia
berdiri akan semakin tua, karena itu diperlukan kesadaran dari diri kita untuk
dapat menjaga bumi ini dengan baik dan benar. Jika kita tidak mempunyai
kesadaran akan hal ini maka bisa dipastikan kalau bumi ini semakin lama akan
semakin buruk. Hal-hal buruk itu akan menimpa diri kita dan membuat banyak
kerugian. Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah mencegah hal-hal
buruk itu terjadi. Karenanya diperlukan kerjasama dari semua pihak. Salah satu
cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak kehancuran bumi ini adalah
dengan bagaimana kita harus mengetahui tentang dasar-dasar bumi, berhubungan
dalam hal ini maka kita harus mempelajari tentang bumi kita, serta ilmu-ilmu yang
terdapat didalamnya, yaitu ilmu geografi.
Ilmu
pengetahuan yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
mengetahui bentuk dan struktur permukaan bumi . Oleh karena itu , diperlukan
suatu media untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat di sekolah baik teori
maupun praktek.
Pengetahuan
dan keterampilan analisis geografi merupakan salah satu bidang ilmu pendidikan
yang memerlukan pendekatan terhadap alam di sekitarnya .
B. Tujuan
Tujuan
Konsep Dasar Geografi ini adalah :
a)
Menumbuhkan
rasa kepedulian terhadap alam sekitarnya
b)
Mengetahui
struktur beNtuk muka bumi
c)
Memperoleh
informasi tentang alam semesta beserta isinya
C. Rumusan Masalah
Rumusan dari
Makalah Konsep Dasar Geografi ini membahas tentang :
a)
Memahami,konsep,
pendekatan, prinsip, dan aspek geografi.
b)
Menjelaskan
pengertian dan batasan geografi.
c)
Menjelaskan
pengertian konsep dasar geografi.
d)
Memberi
petunjuk cara-cara pendekatan geografi.
e)
Menjelaskan
prinsip-prinsip geografi.
f)
Menjelaskan
dan menyimpulkan aspek geografi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geografi
Eratoshenes
yang hidup 200 tahun sebelum Masehi dianggap sebagai orang pertama yang
meletakkan dasar pengetahuan tentang bumi.Ia membuat karya tulis sebanyak 3
jilid yang berjudul Geographein. Di dalam buku tersebut,ia menguraikan antara
lain tentang perubahan-perubahan daratan, lautan,gejala-gejala alam di lautan,
benda-benda langit berikut jaringan-jaringan derajat astronomi. Pada jilid
ketiga ia menguraikan daerah-daerah berikut kependudukannya.
1. Pengertian
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi dan
graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian).Berdasarkan
asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan,
menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Geografi
juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal
adalah Geographia tulisan Klaudios
Ptolemaios (abad kedua).
Geografi
lebih dari sekedar kartografi, studi
tentang peta. Geografi
tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di
situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada
ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau
manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi
itu.
Hakekat
Geografi menurut Broek :
1.
Geografi sebagai ilmu pengetahuan biosfik
2.
Geografi sebagai relasi hubungan timbal-balik antara
manusia dengan alam
3.
Geografi sebagai ilmu ekologi manusia
4.
Geografi sebagai studi bentang lahan
5.
Geografi sebagai studi pnenyebaran gejala di permukaan
bumi
6.
Geografi sebagai teori keruangan bumi
2.
Batasan
Geografi
Batasan geografi sangat banyak dan mengalami perubahan sesuai dengan
kemajuan peradaban manusia.Berikut ini adalah beberapa tokoh dengan definisi
atau batasannya masing-masing (Nursid Sumaatmadja).
·
Sidney dan
Donal J.D. Mulkerne, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan tentang
bumi dan kehidupan makhluk yang ada di atasnya.
·
Hartshorne,
menyatakan bahwa geografi berguna untuk memberikan deskripsi yang beraturan dan
teliti dari permukaan bumi.
·
Starbo,
menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik tertentu
pada suatu wilayah dan memperhatikan hubungan antara berbagai tempat.
·
Yeates,
menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional
dan lokasi di permukaan bumi.
·
Alexander,
menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh lingkungan alam
pada aktivitas manusia.
·
Bintaro,
menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan dan
menerangkan sifat bumi; menganalisis gejala alam dan penduduk; mempelajari
corak yang khas dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi
dalam ruang dan waktu.
Berdasarkan
keputusan Lokakarya Nasional di Semarang 19 April 1988, dinyatakan bahwa
geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer
dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.
Yang
dimaksud dengan gejala geosfer ialah gejala-gejala alam yang berhubungan dengan
litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
1)
Litosfer,
yaitu kulit bumi termasuk permukaan tanah.
2)
Hidrosfer,
yaitu perairan darat dan perairan laut.
3)
Atmosfer,
yaitu udara yang menyelimuti bumi.
Dalam
menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dengan alam, geografi
menggunakan sudut pandang kewilayahan.Maksudnya, geografi membahas suatu
wilayah menurut kenyataan wilayah tersebut.Geografi sangat memperhatikan cirri
khas setiap wilayah.
Dalam
geografi, wilayah dapat diartikan sebagai luas atau sempitnya suatu bagian
permukaan bumi. Wilayah yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan
perbedaan. Setelah geografi dengan sudut pandang kewilayahan akan memberikan
kejelasan tentang interaksi (saling berhubungan) dan interdepensi (saling
ketergantungan) antara manusia dengan alam di lingkungan hidupnya.
Persamaan
dan perbedaan gejala geosfer dipelajari dengan sudut pandang kewilayahan dan
konteks keruangan, yaitu ruang tempat hidup manusia. Di salam ruang tersebut
terdapat hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan alam.
Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana interaksi antara manusia dengan
lingkungannya dan tingkat hidup mereka.
3. Karakteristik
Geografi
Adapun karakteristik
mata pelajaran geografi adalah sebagai berikut :
a.
Geografi terutama merupakan kajian tentang fenomena
alam dan kaitannya
dengan manusia di permukaan bumi.
dengan manusia di permukaan bumi.
b.
Geografi mempelajari fenomena geosfer, yaitu litosfer,
hidrosfer, atmosfer,
biosfer dan antroposfer.
biosfer dan antroposfer.
c.
Pendekatan yang digunakan dalam geografi adalah
pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan maupun analisis kompleks
wilayah.
d.
Tema – tema esensial dalam geografi dipilih dan
bersumber serta merupakan
perpaduan dari cabang – cabang ilmu alam dan ilmu sosial atau humaniora,
perpaduan dari cabang – cabang ilmu alam dan ilmu sosial atau humaniora,
B. Konsep Dasar Geografi
Ada sepuluh
konsep dasar geografi, yaitu sebagai berikut.
v Konsep aglomerasi, yaitu persebaran gejala geografi yang mengelompok di
suatu tempat karena ada faktor-faktor yang menguntungkan.
Contohnya: Penduduk biasanya bertempat tinggal di daratan rendah yang subur.
v Konsep diferensi area, yaitu adanya perbedaan ciri khas suatu daerah dengan
daerah lain.
v Konsep interaksi dan interdepensi, yaitu peristiwa-peristiwa yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi gejala alam.
v Konsep jarak, yaitu berkaitan dengan proses pencapaian ke suatu lokasi dan
perhitungan jarak antara satu tempat ke tempat lain.
v Konsep keterjangkauan, yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk
mencapai suatu wilayah. Misalnya, transportasi di saerah rendah lebih mudah
dibandingan transportasi di pegunungan.
v Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan antara persebaran gejala
geografi di suatu tempat dengan gejala lain.
v Konsep lokasi, yaitu konsep yang sangat penting dalam geografi. Konsep ini
ada dua, yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
·
Lokasi
relatif adalah lokasi yang didasarkan pada keadaan daerah sekitar.
·
Lokasi
absolut adalah lokasi yang didasarkan pada garis lintang dan garis bujur.
v Konsep morfologi, yaitu konsep yang berhubungan dengan relief (bentuk
permukaan bumi) yang berbeda-beda sehingga kegunaanya pun berbeda.
v Konsep nilai kegunaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan manfaat fenomena
yang ada. Misalnya, daerah wisata bagi wisatawan merupakan tempat rekreasi,
tetapi bagi pedagang merupakan tempat yang menguntungkan untuk berdagang.
v Konsep pola, yaitu berkaitan dengan persebaran fenomena permukiman, sungai,
jenis tanah, dan pengembangan kota.
C. Pendekatan Geografi
Dalam
geografi dekenal beberapa pendekatan, yaitu pendekatan ruangan (spatial
approach), pendekatan ekologi (ecological approach), pendekatan kronologi
(history approach), dan pendekatan sistem (system approach).
1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)
Pendekatan
keruangan adalah mempergunakan prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu prinsip
persebaran, interelasi, dan deskripsi.Pendekatan keruanagn ini meliputi sebagai
berikut.
Ø Pendekatan Topik
Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi geografi dapat
dimulai dari topik utama yang menjadi perhatian utama, misalnya
kelaparan.Kelaparan di suatu daerah di ungkapkan jenis, sebab, persebaran,
intensitas, dan interelasinya dengan gejala lain dan masalah secara
keseluruhan. Dengan begitu, masalah geografi di daerah tersebut dapat di ungkap
secara lebih luas.
Pendekatan topik dapat di lakukan terhadap topic-topik lainnya, seperti
kekurangan air, erosi, industri, pengangguran, dan kenakalan remaja.Dalam
melakukan pendekatan topik, pada prinsipnya tidak boleh terlepas hubungannya dengan
ruang yang menjadi topik tersebut.Faktor-faktor geografi seperti keadaan fisis
dan manusianya harus diikutsertakan dalam pendekatan ini. Berdasarkan landasan
keruangan, kita dapat mengungkapkan karakteristik masalah kelaparan di wilayah
tertentu dibandingkan dengan masalah kelaparan di daerah lain
Ø Pendekatan Aktifitas Manusia
Dalam pendekatan utamanya, pendekatan ini di arahkan kepada aktivitas
manusianya. Aktivitas penduduk dapat ditinjau dari persebaran, interelasi, dan
deskripsinya dengan gejala lain yang berhubungan dengan aktivitas itu. Dari
persebaran penduduk, kita dapat membedakan jenis aktivitas sehubungan dengan
mata pencaharian.Misalnya, apakah aktivutas itu berlangsung di daratan rendah,
di daratan tinggi atau pegunungan, di pantai, dan sebagainya.
Dengan adanya persebaran kegiatan penduduk tadi, dapat pula di ungkapkan
interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, keadaan geologi, keadaan tinggi
rendah permukaan, dan sebagainya.Oleh karena itu, kita dapat membuat deskripsi
tentang aktivitas penduduk berdasarkan persebaran dalam ruangan.
Ø Pendekatan Regional
Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik
tertentu yang khas dan membedakan diri dari region-region yang lain. Adapaun
pendekatan region adalah mendekati suatu gejelah atau masalah dari region atau
wilayah tempat gejala tadi tersebar.Pendekatannya ditekankan kepada region yang
merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik atau aktifitas
manusianya.Misalnya, maslah pantai.
Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi pantai.Apa saja yang
menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai. Lalu, kita dapat mengungkapkan
interelasi abrasi dengan penanaman hutan bakau (mangrove) di pantai.Apakah
hutan bakau di pantai dapat menguangi abrasi pantai? Kita dapat membandingkan kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi
pohon-pohon bakau. Itulah
sebabnya antara pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan
regional sukar dipisahkan satu sama lainnya. Hal itu terjadi karena suatu
pendekatan akan membantu pendekatan lainnya.
2. Pendekatan Ekologi (Ecological
Approach)
Pendekatan
ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisis
suatu gejala atau masalah dengan menerapkan suatu konsep san prinsip
ekologi.Ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan
lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem.Geografi dapat
dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang menjelaskan hubungan antara
lingkungan alam dengan persebaran dan aktivitas manusia.
Pandangan
dan penelaahan ekologi di arahkan kapada hubungan antara manusia sebagai
makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pendekatan ekologi dapat mengungkapkan
masalah persebaran dn aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian
pula daerah pertanian, daerah perindustrian, daerah perkotaan dan sebagainya.
3. Pendekatan Kronologi (History Approach)
Pendekatan
kronologi (history atau sejarah) dapat menjelaskan dimensi waktunya dan dapat
pula menjelaskan pertumbuhan dan perkembangannya.Studi geografi dalam meneliti
dan menganalisis gejala melalui konsep regional tidak hanya memperhatikan
urutan waktu sebagai faktor ruang, melainkan juga harus memperhatikan tempat
sebagai faktor historinya.Pendekatan kronologi suatu gejala atau masalah pada
ruang tertentu dapat kita lakukan sebagai berikut:
a) Mengkaji perkembangannya
b) Melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-masa yang akan
datang
c) Melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi di
daerah atau wilayah tertentu.
Meneliti,
menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan menggunakan
pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta perkembangan daerah
berdasarkan urutan waktunya. Kita akan dapat melihat kecenderungan ke arah mana
kota itu tumbuh berkembang.
4. Pendekatan Sistem (System
Approach)
Pendekatan
sistem adalah mode berpikir sintetik yang diterapkan kepada masalah yang
merupakan suatu sistem (Nursid Sumaadja, 1981). Mode berpikir sintetik adalah mode berpikir yang didasarkan atas doktrin
ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau suatu benda atau
hal sebagai bagian dari keseluruhan yang besar. Pendekatan sistem diartikan
sebagai suatu metodologi yang digunakan untuk mendekati, menelaah, dan mengkaji
sistem gejala geografi dan sistem keruangan (spatial system).
D. Prinsip-Prinsip Geografi
Prinsip
geografi menjadi dasar pada uraian, pengkajian, pengungkapan gejala, variable,
faktor dan masalah geografi.
1. Prinsip Persebaran
Persebaran gejala dan fakta tidak merata dari satu wilayah ke wilayah
lainnya.Kemudian kita gambarkan dan ungkapkan persebaran gejala dan fakta dalam
ruang atau wilayah. Deng-an demikian, kita dapat mengungkapkan hubungan satu
sama lainnya.
2. Prinsip Interelasi (Hubungan)
Setelah kita mengetahui
persebarannya dalam ruang atau wilayah, kita akan mengungkap-kan hubungan
antara satu faktor dengan yang lainnya. Yaitu, hubungan antara faktor fisis
dengan faktor fisis; faktor manusia dengan faktor manusia; dan faktor fisis
dengan faktor manusia.Akhirnya, kita dapat mengetahui karakteristik gejala atau
fakta geografi di suatu wilayah.
3. Prinsip Deskripsi (Menjelaskan) atau Eksplanasi
Prinsip ini memberikan
gambaran tentang gejala dan masalah yang dipelajari.Pelaksana-annya dapat
melalui kalimat, peta, grafik, diagram, dan table. Deskripsi tersebut memberikan
penjelasan tentang apa yang kita pelajari dan selidiki.
4. Prinsip Spasial (Keruangan)
Prinsip ini meninjau gejala,
fakta, dan maslah geografi dalam persebarannya, interelasi-nya, dan
interaksinya dalam ruangan. Ruang adalah bagian permukaan bumi, baik keseluruh-an
maupun hanya sebagian, termasuk juga:
a)
Atmosfer
paling bawah (troposfer) yang berpengaruh terhadap permukaan bumi.
b)
Litosfer
(lapisan batuan) sampai kedalaman tertentu.
c)
Hidrosfer,
yaitu air dipermukaan bumi (air laut dan air di darat) dan air tanah.
d)
Organisme (makhluk hidup), flora, fauna, dan manusia di permukaan bumi.
E. Aspek Geografi
Untuk
melakukan studi tentang berbagai aspek kehidupan dalam geografi maka harus
dipelajari aspek-aspek secara geografi, yaitu pertanian, indusrti, permukiman,
transportasi dan komunikasi, serta sumber daya.
1. Aspek Pertanian
Berdasarkan tinjauan studi
geografi, pertanian sebagai suatu sistem keruangan merupakan perpaduan
subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis, meliputi
komponen-komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala proses
alamiahny. Subsistem manusia meliputi tenaga kerja, kemampuan teknologi,
tradisi, dan kemampuan ekonomi.Berikut ini kita akan mengkaji asosiasi berbagai
variable pertanian dan diferensi pertanian.
Ø Pengkajian Asosiasi Variabe-Variabel Pertanian
Untuk menelaah hubungan dua
variable pertanian, misalnya hubungan antara penggunaan pupuk per satuan luas
dengan produktifitas pertanian atau antara produktivitas tersebut dengan jarak
dari saluran utama pengairan setempat, kita dapat menganalisisnya.
Ø Pengkajian Diferensi Areal Pertanian
Analisis keruangan sector pertanian dilakukan terhadap areal pertanian yang
cukup luas.Dari areal atau region pertanian yang cukup luas dapat ditentukan
perbedaan-perbedaan areal yang lebih kecilberdasarkan macam-masam
subsistem.Misalnya, keadaan pengairannya, jenis tanahnya, kemampuan teknologi
pertaniannya, dan jenis pertanian yang dikembangkannya.
2. Aspek Industri
Industri dalam arti sempit adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing industry).Industri
sebagai suatu sistem merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem
manusia.Aspek industri tersebut terutama kepada interelasi keruangan
komponen-komponennya dan kepada pengorganisasian ruang dalam mengembangkan
industri tersebut.
Ø Penerapan Teknologi Tepat
Teknologi tepat (teknologi adaptif), yaitu ahli teknologi dari
negara-negara maju yang disesuaikan dan diserasikan dengan
pertimbangan-pertimbangan keadaan lingkungan masyarakat yang menerapkannya
(Nursid Sumaadja, 1985).Penerapan teknologi adaptif pada sector industri,
berarti :
·
Tepat,
sesuai dan serasi dengan kondisi fisis-geografis wilayah yang akan dikembangkan
industrinya
·
Tepat,
sesuai, dan serasi dengan kondisi ekonomi setempat;
·
Tepat,
sesuai, dan serasi dengan kondisi demografi setempat;
·
Dapat memberikan
lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat.
Ø Penentuan Lokasi dengan Persebarannya
Dalam hal ini, aspek keruangan
industri menyangkut pemecahan masalah kepadatan penduduk, persebaran penduduk,
pengembangan daerah pedesaan, penjagaan pelestarian lingkungan hidup, dan
sebagainya.Pembangunan industri dilakukan untuk meningkatkan pendapatan
nasional kesejahtraan penduduk, baik di pedesaan maupun di perkotaan.Sementara
itu, lokasi persebaran industri ke daerah pedesaan harus sesuai dengan kondisi
geografi daerah pedesaan yang bersangkutan.
Ø Diferensiasi Areal Industri
Diferensiasi areal industri di
arahkan kepada pemilihan kawasan yang tepat dan sesuai dengan jenis industri
yang akan dikembangkan dikawasan tersebut. Kawasan industri terdiri dari
komponen-komponen yang mendukung pembangunan industri meliputi:
1)
Potensi
sumber daya
2)
Kemungkinan
pengembangan transportasi dan komunikasi
3)
Sumber daya energy
4)
Keadaan
lahan
5)
Tenaga kerja
6)
Pengembangan
teknologi
7)
Usaha
menjaga kelestarian lingkungan
8)
Pemasaran
lokal, nasional, dan luar negeri
3. Aspek Permukiman
Permukiman adalah bagian bumi
yang dihuni manusia, meliputi sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan
penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan.
Pada mulanya, manusia memilih tempat tinggal atau permukiman dengan
syarat-syarat:
·
Cukup air
·
Tanahnya
subur
·
Mudah untuk
lalu lintas dan angkutan
·
Mudah untuk
menacari lapangan kerja
·
Terlindung
dari binatang buas
4. Aspek Transportasi dan Komunikasi
Transportasi adalah pemindahan
benda maupun manusia dari satu tempat ke tampat lain. Komunikasi adalah
pergerakan atau perpindahan bukan berbentuk benda, melainkan berupa berita,
gagasan, buah pikiran, dan sebagainya.Transportasi dan komunikasi membawa
pengaruh perkembangan dan perubahan fisik secara mental.Perkembangan dan
pembangunan transportasi serta komunikasi dapat digunakan sebagai prasarana dan
sarana untuk mengembangkan dan memajukan daerah terpencil.
5. Aspek Sumber Daya
Sumber daya adalah semua
potensi dan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Persediaan
ini akan menjadi sumber daya bilamana dapat digunakan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya (bahan pangan, tempat berlindung, penghangat badan,
transportasi, dan sebagainya).Suatu potensi, baru akan menjadi sumber daya jika
kemampuan budaya telah dapat memanfaatkannya. Kekayaan yang tersimpan di dalam
bumi tidak akan berkembang atau belum bermanfaat jika kemampuan ilmu dan
teknologinya belum di gunakan. Bagi bangsa yang tingkat ilmu dan teknologinya
sudah maju atau tinggi, sumber daya yang berada di Negara lain sudah dapat di
manfaatkan .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep Geografi adalah unsur penting dalam geografi untuk memahami kejadian
atau fenomena yang terjadi dalam dunia geografi. Penjabaran fenomena ini selalu
berkaitan dengan penyebaran,relasi,fungsi,bentuk dan proses.
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi dan
graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian).Berdasarkan
asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan,
menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Konsep-konsep dasar Geografi dibagi menjadi sepuluh yaitu sebagai berikut:
1.
Konsep aglomerasi,
2.
Konsep diferensi area,
3.
Konsep interaksi dan interdepensi,
4.
Konsep jarak,
5.
Konsep keterjangkauan,
6.
Konsep keterkaitan keruangan,
7.
Konsep lokasi,
8.
Konsep morfologi,
9.
Konsep nilai kegunaan,
10. Konsep pola,
DAFTAR
PUSTAKA
Ullman (1954), “Geografi
adalah interaksi antar ruang” Dalam buku Geography
a Spatial Interaction.
Maurice Le Lannou (1959).“Objek
study geografi adalah kelompok manusia dan
organisasinya di muka bumi”Buku : La
Geographie Humaine.